Sistem Informasi Psikologi

1.    Sistem
Menurut Djojodihardjo (dalam Hutahaean, 2015), sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang fungsional.
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Marimin, Tanjung, dan Prabowo (2006), sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Menurut McAshan (dalam Neolaka dan Neolaka, 2017), sistem adalah sebagai strategi yang menyeluruh atau rencana dikomposisi oleh satu set elemen yang harmonis, merepresentasikan kesatuan unit, masing-masing elemen punya tujuan sendiri yang semuanya berkaitan terutut dalam bentuk yang logis.
Menurut Hutahaean (2015), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan objek atau elemen bersifat fungsional yang saling berhubungan, berkaitan, atau terikat satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dalam bentuk yang logis pada suatu lingkungan yang kompleks.

2.    Informasi
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung informasi.
Menurut Wiryanto (2004), informasi adalah suatu proses intelektual dari stimulus yang telah diolah pada otak dengan pengetahuan, pengalaman, selera, dan iman yang dimiliki individu.
Menurut Tyoso (2016), informasi adalah suatu pandangan mengenai ilmu tertulis atau yang disampaikan secara lisan dan sebagai hasil dari data yang diolah, biasanya diolah secara formal.
Menurut Suryana (2012), informasi adalah suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna yang digunakan sebagai alat dalam pengambilan keputusan.
Menurut Kriyantono (2019), ada beberapa pengertian informasi. Pertama, informasi merupakan hasil proses komunikasi berupa fakta atau data. Kedua, informasi diartikan sebagai arti, maksud, makna yang dikandung data atau simbol atau pesan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu proses intelektual dari stimulus berupa data atau simbol atau pesan secara tertulis maupun lisan yang mengandung makna, yang kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan.

3.    Psikologi
Menurut Ernest Hilgert (dalam Mubarok, 2006), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dari manusia dan hewan lainnya.
Menurut Parnawi (2019), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingakah laku individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Reddy (2004), psikologi adalah studi tentang manusia dan perilakunya dengan bantuan metode ilmiah.
Menurut Roesch, Hart, dan Ogloff (1999), psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
Menurut Clark dan Miller (dalam Daulay, 2014), psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku yang lingkupnya mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak tangan, cara berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dari mimpi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku atau perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya, yang lingkupnya mencakup berbagai proses yang dapat diamati.

4.    Sistem Informasi Psikologi
Menurut Satiadarma dan Zahra (2004), sistem informasi psikologi adalah hasil pengolahan informasi yang diperoleh dari pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan, kemudian hasil pengolahan informasi tersebut menghasilkan pemahaman tentang suatu pengalaman.
Menurut Taufiq (2006), sistem informasi psikologi adalah penelusuran data atau informasi yang mengkaji suatu individu dari karakteristik khusus yang dimilikinya secara optimal.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah hasil pengolahan data atau informasi yang mengkaji suatu individu dari karakteristik khusus berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari yang ditangkap oleh penginderaan agar menghasilkan suatu pemahaman.


DAFTAR PUSTAKA
Daulay, N. (2014). Pengantar psikologi dan pandangan al-qur’an tentang psikologi. Jakarta: Kencana
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Kriyantono, R. (2019). Pengantar lengkap ilmu komunikasi: filsafat dan etika ilmunya serta perspektif islam. Jakarta: Prenadamedia Group.
Kusrini., dan Koniyo, A. (2007). Tuntunan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan microsoft sql server. Yogyakarta: Andi.
Marimin., Tanjung, H., dan Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen: sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo.
Mubarok, A. (2006). Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Neolaka, A., dan Neolaka, G.A.A. (2017). Landasan pendidikan: dasar pengenalan diri sendiri menuju perubahan hidup. Depok: Kencana.
Parnawi, A. (2019). Psikologi belajar. Yogyakarta: Deepublish
Reddy, R.J. (2004). Industrial psychology. New Delhi: APH Publishing Corporation.
Roesch, R., Hart, S.D., dan Ogloff, J.R.P. (1999). Psychology and law: the state of the dicipline. New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers.
Satiadarma, M.P., dan Zahra, R.P. (2004). Cerdas dengan musik. Jakarta: Puspa Swara
Suryana, D. (2012). Sistem teknologi informasi 3: sistem informasi penggajian karyawan. United States: Createspace Independent.
Taufiq, M.I. (2006). Pandangan lengkap dan praktis psikologi islam. Jakarta: Gema Insani
Tyoso, J.S.P. (2016). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Komentar

Postingan Populer